Makalah Budaya Bersih Representasi Perilaku Individu

Friday, March 23, 2018


 Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Budaya Bersih Representasi Perilaku Individu

Kelas  :  1-KA22

Tanggal Penyerahan Makalah : 23 Maret 2018
Tanggal Upload Makalah  :  24 Maret 2018

 

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
11117661
Dibyo Susanto


Program Sarjana Sistem Informasi

KATA PENGANTAR


Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah Budaya Bersih Representasi Perilaku Individu.

Makalah ini disusun dengan semaksimal mungkin dan berdasarkan beberapa referensi dari berbagai sumber untuk mempermudah penulisan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca untuk meningkatkan makalah ini.

Semoga makalah Budaya Bersih Representasi Perilaku Individu ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.





                                                                                    Bekasi, 19 Maret 2018



Penulis



DAFTAR ISI



                                                                                                                        

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebersihan adalah suatu hal yang paling sering diabaikan. Padahal kebersihan itu sangat penting bagi kesehatan. Dalam agama juga mengenal kebersihan adalah sebagian daripada iman. Banyak penyakit – penyakit yang bermunculan bila kita tidak menjaga kebersihan, terutama kebersihan untuk diri sendiri. Maka dari itu, menjaga kebersihan adalah tanggung jawab setiap individu.
Kebersihan juga menjadi alat ukur kualitas diri seseorang. Semakin seseorang itu menjaga kebersihan dan menerapkan budaya bersih, maka semakin peduli seseorang tersebut terhadap kehidupan di lingkungan sekitarnya.
Menjadi  individu yang  berkualitas  itu  memang  tidak  mudah tetapi akan lebih baik sesama individu menjadi saling berkaitan  agar  budaya  bersih  di  zaman  yang  sangat  terpengaruh  akan  budaya  luar  yang semakin banyak menguatkan nilai nilai kebudayaan bangsa kita sendiri.

1.2. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan tentang budaya kebersihan dalam masyarakat yang mengukur kualitas diri seseorang.

1.3. Sasaran

Sasaran dari penulisan makalah ini adalah seluruh kalangan yang ingin memahami seberapa penting kebersihan mengukur kualitas diri seseorang dan menciptakan suatu lingkungan yang bersih dan nyaman.

BAB II

PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Budaya Bersih Representasi Perilaku Individu dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

2.1. Kekuatan (Strength)

a.       Menciptakan lingkungan yang asri dan terhindar dari penyakit.
b.      Menimbulkan rasa tanggung jawab terhadap kebersihan dan peduli dengan lingkungan.
c.       Kualitas hidup menjadi meningkat.
d.      Mendapatkan kehidupan dan interaksi sosial yang baik.

2.2. Kelemahan (Weakness)

a.       Masih banyak yang mengabaikan pentingnya kebersihan.
b.      Rasa ketergantungan kepada pihak lain terhadap pengelolaan kebersihan.
c.       Kurangnya pendidikan tentang hidup bersih sejak dini.
d.      Sikap egois yang mengutamakan kepentingan suatu individu/golongan.

2.3. Peluang (Opportunites)

a.       Menumbuhkan rasa peduli terhadap kebersihan.
b.      Menjadi contoh bagi individu dan/atau masyarakat lain.
c.       Menciptakan masyarakat yang disiplin dan peduli sesama.
d.      Terciptanya hubungan yang baik dalam bermasyarakat.

2.4. Tantangan (Threats)

a.       Kebiasaan membuang sampah sembarangan.
b.      Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kebersihan.
c.       Minimnya kesadaran tentang pentingnya kebersihan.
d.      Oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap kebersihan.

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1.   Kesimpulan

a.       Kebersihan sangatlah penting, tetapi masih banyak yang memandang remeh.
b.      Kesadaran invidivu adalah yang paling utama dalam meningkatkan dan menjaga kebersihan.
c.       Lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya akan sangat mudah menimbulkan penyakit.
d.      Pentingnya pendidikan budaya bersih sejak dini.

3.2.   Rekomendasi

a.       Ciptakan lingkungan yang asri dan terhindar dari penyakit dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan.
b.      Hilangkanlah rasa ketergantungan kepada pihak lain terhadap pengelolaan kebersihan dengan membiasakan hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya.
c.       Jadilah contoh bagi individu dan/atau masyarakat lain agar yang lain termotivasi untuk menjadi lebih baik.
d.      Hilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan agar terciptanya lingkungan yang nyaman.
  

REFERENSI


1.      Wiarto, Giri. 2015. Budaya Hidup Sehat. Sleman : Gosyen Publishing.
2.      Utomo, Yudhi, dkk. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk SMA Kelas X, Malang : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang
3.      http://aksi.baitulamin.org/2011/09/hidup-bersih-dan-sehat-cerminan-pribadi.html diakses tanggal 22 Maret 2018
4.      http://www.anneahira.com/lingkungan-bersih.htm - diakses tanggal 22 Maret 2018
5.      http://guraru.org/guru-berbagi/budaya-bersih-itu-indah/ -diakses tanggal 22 Maret

Link : Warta Warga Gunadarma

0 comments:

Post a Comment